Teori Konspirasi Otak-otak

Tadi pas lagi jalan kaki sepulangnya dari kantor, saya melihat sesosok wanita muda nan cantik (banget), berkulit putih, berambut kepirangan, badannya lumayan tinggi. Dia berdiri bersandar di salah satu tiang penyangga jembatan penyebrangan sambil matanya sibuk menekan-nekan papan blekberi dalam genggaman, nampaknya sedang menunggu sesorang untuk menjemputnya.

Tepat di samping atau agak sedikit di dekatnya ada seorang penjual otak-otak yang menggunakan sepeda dalam menjajakan dagangannya, mangkal di situ. Sambil membakar beberapa buah otak-otak yang terbungkus daun yang menghasilkan sedikit kepulan asap dengan aroma amat menggugah selera, kulihat matanya melirik terus ke arah wanita cantik yang kusebutkan tadi.

Lalu kumemikirkan sebuah teori konspirasi.

Wanita itu bekerja sama dalam suatu hubungan simbiosis mutualis bersama dengan si tukang otak-otak.
Bermodalkan kecantikannya dia sengaja menawarkan diri untuk menjadi model jualan otak-otak, dengan tagline: Orang Ketjeh Makannya Otak-otak. Dia menjanjikan hasil penjualan yang memuaskan kepada si tukang otak-otak dengan imbalan empat bungkus otak-otak yang masing-masing seharga Rp.5.000. Tentunya tukang otak-otak setuju, karena selain penjualannya akan meningkat tingkat kegantengannya pun akan naik dengan cukup drastis. Prinsipnya adalah: wanita cakep hanya mau berada di dekat pria ketjeh. Jika si wanita cantik itu berada di dekatnya, otomatis orang-orang akan mengambil kesimpulan bahwa dia adalah pria ketjeh, maka akan banyak wanita lain yang tertarik untuk melihatnya, membeli otak-otak dagangannya. Ketika banyak wanita yang membeli, bisa dipastikan banyak pria yang ikut-ikutan membeli.

Maka otak-otaknya menjadi laris manis. Si wanita cantik senang, si tukang otak-otak senang, barang dagangan tandas tak bersisa.
Bulan depan beli blackberry dakota.

Sekian.

Bigbangjoe
Presiden Front Pembela Cintah