Tak habis pikir atas keputusan bos divisi akuntansi & keuangan untuk mengadopsi software baru dalam mengerjakan laporan keuangan tahunan secara online namun kerap terkendala dengan stabilitas koneksi sehingga membuatku kesal dan bosan saat harus merevisi angka dan penjelasan dalam draft yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Maka kutinggalkan saja laman kerja tetap terbuka dengan angka-angka yang belum menggambarkan kondisi yang sebenarnya dan menampilkan informasi bahwa aku tidak online karena terlalu lama idle akibat tidak menekan tombol-tombol laptop dalam beberapa menit (saja). Masih tersisa sekitar 2,5 jam menuju berakhirnya jam kerja aku memilih untuk membaca novel fiksi yang jelas-jelas memiliki cerita seru dan menarik daripada angka-angka membosankan yang sulit untuk direvisi. Itulah salah satu kenikmatan work from home (WFH) karena tidak ada yang melihat apa yang (sebenarnya) sedang kulakukan. Gerimis yang tiba-tiba menjadi hujan deras dan tiba-tiba reda dan kemudian deras lagi untuk menjadi reda lagi pun menambah syahdunya suasana rumah, membuat keinginan membaca novel fiksi semakin besar. Laptop kubiarkan terus terbuka. Pergi ke dapur untuk memasak air panas dan membuat teh rasa mint karena kehabisan kopi – sebenarnya masih ada namun mengandung asam yang cukup tinggi yang akan menyiksa perutku. Menuangnya pada tumbler stainless steel supaya panasnya bertahan lama. Kembali ke meja kerja. Memilih lagu. Memasang earphone. Mengaktifkan noise-cancelation. Lagu favorit mengalun. Volume dikencangkan. Suara sekitar tak terdengar. Dunia terasa sempurna milikku seorang.

7 thoughts on “Rempeyek

      1. klo ga salah liat sih,bang ….mksdnya itu yg follow/subcribe blognya abang…hehehe..,,*abaikan saja komen gak penting ini bang…maaf nuhun

      2. oooh itu, bukan 500rb ah tapi 500-an orang ahahahahahaha…. aku juga kaget pas liat koq sebanyak itu, tapi paling yg “beneran” cuma sedikit koq, kayaknya banyak yg cuma asal follow aja koq atau blog yg isinya ga jelas hihihi…

Leave a comment